Kamis, 09 Januari 2014

Aku Melayani untuk Tuhan



(LUKAS 17: 7-10)

Prinsip dasar pelayanan
-          Melayani karena/sebagai hamba.  Eved/doulos; budak, pelayan, seseorang yang bekerja untuk tuan, terikat kepada tuan, milik tuan. Orang percaya disebut hamba Kristus, karena sudah ditebus oleh Kristus dengan darahNya yang mahal, sehingga kita menjadi milik Kristus.
-          Melayani sebagai panggilan/penugasan. Apa yang ditugaskan oleh tuan itulah yang dikerjakan.
-          Melayani sebagai keharusan. Hamba harus melayani, senang atau tidak senang, hakikat hamba adalah melayani, dan itu bukan sebuah pilihan.

Sikap dalam pelayanan
-          Siap sedia melayani, kapan dan dimana saja. Melayani baik siang maupun malam. Melayani di ladang atau di rumah. Pelayanan bersifat holistik, tidak ada dualisme antara bekerja di luar gereja dan di dalam gereja. Namun harus diperhatikan bahwa aktivitas rohani harus diikuti dengan relasi rohani secara pribadi dengan Tuhan. Kesiapan melayani ditandai dengan mengikat pinggang, sehingga hamba bisa fokus kepada tugasnya.
-          Fokus kepada Tuhan bukan pada upah. Hamba tidak punya hak menuntut balas jasa, tetapi harus berterimakasih karena sudah diberi kepercayaan.  Apapun yang dilakukan, fokusnya hanya untuk menyenangkan Tuhan.
-          Rendah hati. Ungkapan “hamba yang tidak berguna” menunjukkan sikap kerendahan hati, tidak pantas mendapat pujian. Jika aku bisa melayani hanya karena anugerah Tuhan. Lakukanlah dengan rendah hati, supaya Tuhan ditinggikan. Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita, kitalah yang berhutang.  Pelayanan kita tidak pernah menambah kesempurnaan Tuhan. Itulah sebabnya kita pantas berkata, aku adalah hamba yang tidak berguna. Yesus sudah memberi teladan dalam melayani, bahkan Yesus pernah membasuh kaki murid-muridNya.

Berkat yang tersedia bagi pelayan
-          Secara rohani, ada kebahagiaan batin ketika kita menyelesaikan tugas kita.
-          Secara jasmani, ada perlindungan bagi umatNya dan kebutuhan jasmani.

Tidak ada komentar:

Perjalanan Orang Percaya

EFESUS 5 : 1-18 Hidup adalah sebuah perjalanan. Biasanya ibu-ibu senang kalau sudah ngomong tentang jalan-jalan. Pertanyaannya, d...