Wahyu 22: 6-17
Kitab Wahyu
adalah wahyu daripada Yesus Kristus yang dinyatakan kepada Yohanes dan kemudian
dituliskan sebagai Firman yang berotoritas. Salah satu penekanan penting dari
pesan kitab Wahyu adalah berita tentang Kristus akan datang kembali atau datang
segera. Dan kedatangan Kristus kembali bukan lagi datang sebagai anak Domba
Allah yang akan disalibkan ulang melainkan Dia akan datang sebagai Hakim yang
Adil.
1. Fakta
kedatangan Yesus kembali (parousia)
Alkitab jelas
menyatakan bahwa Yesus pasti datang kembali. Sebelum kitab Wahyu ditulis, Dr.
Lukas sudah mencatat dalam Kisah Para Rasul 1: 11. Kemudian Rasul Yohanes
menulis tentang hal yang sama dalam kitab Wahyu ini. Beritanya jelas, tidak
perlu diragukan. AKU DATANG SEGERA (Ay.7).
Untuk meyakinkan jemaat mula-mula, maka jelas dalam bagian ini Yohanes
menyebutkan beberapa saksi tentang kepastian dan keaslian berita kedatangan
Yesus segera.
-
Malaikat
(ay.6, 16): Allah mengutus malaikat-Nya untuk memperlihatkan kepada para
hamba-Nya apa yang harus segera terjadi (bnd. Wahyu 1:1).
-
Yohanes
sendiri (8): Allah telah mewahyukan melalui penglihatan rohani tentang apa yang
akan terjadi.
-
Yesus
sendiri berkata sesungguhnya Aku datang segera (12).
-
Roh
Kudus dan mempelai perempuan (gereja) mengakui keaslian berita Firman ini.
Perkataan
firman ini tepat dan benar, artinya akurat dan tak terbantahkan. Mengapa?
Karena Allah adalah pengarang utama Kitab Suci, Dialah pewahyu dan para nabi
dan rasul hanya penulis yang dipakai Tuhan menuliskan isi hati Tuhan.
2. Tujuan
kedatangan Yesus kembali.
Sesungguhnya
Aku datang segera. Kesegeraan ini sering menjadi pertanyaan. Dari dulu tetap
segera. Istilah segera, menunjukkan akhir masa sudah dekat. Bahwa apa yang
dinubuatkan pasti terjadi. Jika kita memandang dari persfektif manusiawi,
seolah-olah berita ini hanya spekulasi, apa benar atau tidak. Tetapi Firman ini
mengajak kita memandang dari persfektif ilahi, bahwa apa yang dicatat dalam
alkitab merupakan History atau kisah tentang Dia yaitu Tuhan. Maka seluruh iman
dan pengharapan kita ditundukkan kepada otoritas ilahi.
Dalam Injil
Yohanes Yesus mengklaim dua hal yang amat luar biasa tentang Diri-Nya, yang
membuat orang Yahudi sangat heran.
-
Yesus
mengklaim bahwa Ia berhak dan dapat memberi hidup kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya (Yoh.5:21)
-
Yesus
mengklaim bahwa Allah telah menyerahkan seluruh penghakiman kepada-Nya
(Yoh.5:22). Padahal bangsa Yahudi umumnya percaya bahwa life is in the hand of God, demikian juga judgement is also in the hand
of God. Kemudian dalam Yoh.12:48, Barang siapa menolak Aku, dan tidak
menerima perkataanKu, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan,
itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Jadi sudah jelas bahwa
Yesus adalah hakim pada akhir zaman.
Apa tujuan
kedatangannya kembali? Paulus dalam 2 Kor 5:10, sebab kita semua harus
menghadap tahta pengadilan Kristus… Yesus datang dan menghakimi dengan adil.
Dalam Why.22: 12, Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang
menurut perbuatannya. Yesus sendiri menekankan kewajiban tiap-tiap orang untuk
melakukan kehendak Allah. Kelakuan setiap orang di dunia ini memiliki akibat,
karena akan mendapat upah, kehidupan atau kematian. Kata Perbuatan ditulis
dalam bentuk tunggal. Bukan banyaknya pekerjaan seseorang yang penting, tetapi
apakah pekerjaan mereka menempatkannya di pihak Yesus atau melawan Yesus?
Salvation is by grace, but judgment is by work. Ia berhak menghakimi setiap
orang menurut perbuatannya, karena Dia adalah alfa dan omega, Dialah yang awal
dan yang akhir.
3. Berkat
kedatangan-Nya bagi gereja
Kedatangan
Tuhan Yesus kembali sebagai hakim, tentu mempunyai dua sisi. Berkat bagi orang
percaya dan Bencana atau kutuk bagi orang yang tidak percaya Yesus. Karena
sudah jelas bahwa penghakiman Kristus pasti menghasilkan pemisahan antara orang
yang diselamatkan dan yang binasa. Bagi gereja Tuhan, kedatangan Yesus ini
adalah sebuah pengharapan final. Keselamatan kita akan menjadi kenyataan
apabila Krisus datang kembali. Maka orang percaya bisa berkata: Amin, datanglah
Tuhan Yesus (20). Akan tetapi bagi orang yang tidak percaya ini adalah ratapan.
Itulah sebabnya, Yesus memberi teguran dan peringatan kepada jemaat mula-mula;
kepada Pergamus supaya bertobat, Sardis, berjaga-jagalah, Aku akan datang
seperti pencuri, Filadelfia, Aku datang segera. Dalam bacaan kita ayat 11, juga
ada semacam teguran dan himbauan. Teguran bagi yang jahat dan cemar, dan juga
himbauan bagi orang yang benar dan kudus. Semuanya bentuk imperative, Bagi
mereka yang sudah dinasihati dan tidak mau mendengar, “biarlah” janganlah
menghalangi mereka. Bagi orang yang hidup benar, teruskanlah, hidup benar dan
kudus. Dan akhirnya bagi mereka yang
bertobat, ada garansi atau janji bahwa mereka akan berbahagia, akan diberkati.
Dalam bacaan kita hari ini, juga terdapat ucapan bahagia atau berkat, dalam
ayat 7 dan 14. Berbahagialah setiap orang yang percaya dan taat pada Firman dan
berbahagialah setiap orang yang sudah diampuni dosanya dan hidup sesuai dengan
sifat-sifat atau karakter Tuhan. Hanya orang-orang yang sudah diubahkan di
dalam Tuhan yang berhak mendapatkan kehidupan yang dijanjikan itu.
4. Sikap
gereja terhadap berita kedatangan Yesus Kembali
Berita
kedatangan Tuhan kembali dan penghakimanNya seharusnya memacu gereja atau
orang-orang percaya untuk hidup dalam kebenaran. Orang percaya harus siap
siaga, bukan saja secara intelektual, tetapi bagaimana menanggapi anugerah
Allah.
Penekanan
tentang Kristus sebagai Hakim yang adil memperingatkan orang-orang percaya agar
tidak seenaknya tentang hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Gereja tetap
waspada.
Jadi berita
penghakiman adalah kabar baik bagi orang-orang yang diselamatkan dan kabar
buruk bagi pelaku kejahatan.
Apa peran
gereja? Dalam periode sebelum kedatanganNya kembali, gereja harus bekerja keras
memberitakan Injil Kerajaan Allah, dari kedatanganNya sebagai bayi sampai
kedatanganNya kembali sebagai Hakim yang adil. Agar dunia tahu bahwa tidak ada
yang lain, kecuali Yesus Kristus satu-satunya jalan keselamatan, bahwa Dialah
Hakim yang akan duduk di tahta pengadilan terakhir.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar