Senin, 22 April 2013

YESUS KRISTUS ALLAH SEJATI DAN MANUSIA SEJATI



YESUS  KRISTUS ALLAH SEJATI DAN MANUSIA SEJATI
Filipi 2: 6-11

Doktrin atau ajaran tentang Keillahian dan Kemanusiaan Yesus Kristus merupakan inti iman Kristen. Dalam sejarah Kekristenan, ajaran tentang Kristologi seringkali mendapat “goncangan” yang disebut sebagai bidat. Sebut saja seperti Arianisme yang dipelopori Arius  yang menentang keillahian Yesus, yang langsung ditolak oleh Konsili Nicea (325) dan dinyatakan sesat.  Kemudian muncul Apolinarius yang menentang kemanusiaan Yesus yang sejati, kemudian oleh Konsili Konstantinopel (381) dinyatakan sesat.  Pada abad ke-5, muncul Nestorius yang berpendapat bahwa Yesus memiliki 2 pribadi dan 2 natur dan ditolak oleh konsili Efesus (431), serta Eutyches yang menyatakan bahwa Yesus hanya memiliki 1 natur dan 1 pribadi dan kemudian ditentang oleh konsili Chalsedon (451).  Dan tentu masih banyak ajaran-ajaran lain yang menentang Ke-Allah-an dan Kemanusiaan Yesus. Akan tetapi apa kata Alkitab? Berikut ini, kita akan melihat tema “Yesus Kristus Allah sejati dan Manusia sejati” dengan pembahasan sebagai berikut:

1.       Bukti-bukti Alkitab tentang Keilahian dan Kemanusiaan Yesus.

-          Bukti Keillahian Yesus:
a.       Pengakuan atau Penyataan Yesus sendiri.  Yesus mengatakan sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Yoh.8:58). Istilah Aku telah ada merupakan terjemahan ungkapan bahasa Yunani Ego Eimi (Aku adalah). Yesus berkata: Akulah Roti Hidup, Terang dunia, Pintu, Gembala, Kebangkitan dan Hidup, Jalan dan Kebenaran dan Hidup, Pokok Anggur (Yoh. 6:35, 8:12, 10: 9, 10:11, 11:5, 14:6, 15:5). Kemudian Yesus juga berkata: Aku dan Bapa adalah satu (Yoh.10:30)
b.      Yesus memiliki sifat-sifat keillahian.  Yesus bersifat kekal  (Yoh.8:58, 17:5, Ibr. 13:8),  maha hadir (Mat. 18:20), maha tahu (Mat. 16:21, Luk.6:8, 11:7, Yoh.4: 29), maha kuasa (Mat. 28: 20, Mrk. 5: 11-15, Yoh. 11: 38-44).
c.       Yesus melakukan hal-hal yang Illahi.  Yesus berkuasa mengampuni dosa (Mrk. 2: 1-12), memberi kehidupan rohani (Yoh.5: 21), membangkitkan orang mati (Yoh. 11:43), bahkan menghakimi semua orang (Yoh. 5: 22, 27).

-          Bukti Kemanusiaan Yesus:
a.       Yesus lahir secara manusia.  Injil Matius dan Lukas menguraikan dengan jelas fakta kelahiran Yesus. Ia dilahirkan oleh Maria di Kota Betlehem (Luk.2: 4-7),  Ia juga disebut Anak Daud, Anak Abraham (Mat. 1:1),  dan Yusuf menamakan Dia Yesus (Mat.1:25).
b.      Yesus bertumbuh dan berkembang sama dengan manusia normal. Ia mengalami pertumbuhan fisik, pertumbuhan intelektual, sosial dan spiritual (Luk. 2:52)
c.       Yesus memiliki sifat-sifat manusiawi.  Ia mengalami keletihan fisik (Yoh.4:6), perasaaan lapar dan haus (Mat.21:18, Yoh.4:7), merasakan kesedihan atau duka, menangis, marah (Yoh.11:3, 35, Mark. 11:15),  bahkan Yesus mengalami penderitaan dan kematian (Yoh.19:30).

Jadi Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa Yesus memiliki  2 natur (Allah dan manusia) dalam 1 pribadi. Bagaimana menjelaskannya? Konsili Kalsedon (451) memberikan rumusan sebagai berikut: Yesus di kenal dalam dua natur (manusia dan Allah). Kedua natur atau sifat Yesus telah menyatu dalam satu Pribadi Kristus. Penyatuan kedua sifat tersebut terjadi tidak saling melebur atau bercampur, tidak berubah, tidak saling menghilangkan dan tidak terpisah satu sama lain. Ada perbedaan, tapi sifat masing-masing natur tetap dipertahankan dan diam bersama-sama secara abadi dalam satu pribadi, yaitu Pribadi kedua Allah Tritunggal.

2.       Tahapan yang dilalui oleh Yesus (ay. 6-9)

Berdasarkan Filipi 2: 7 muncul istilah Kenosis dari bahasa Yunani Kenoo artinya mengosongkan. Istilah ini sering dimengerti bahwa Kristus telah meninggalkan keallahanNya. Namun yang benar adalah bahwa Kristus tidak pernah melepaskan atau menanggalkan keillahian-Nya, melainkan Ia hanya meniadakan atau tidak memperhitungkan di dalam diri-Nya seluruh reputasi dan kapasitas ilahi-Nya sebagai Allah. Akan tetapi seluruh kepenuhan dan kapasitas ke- Allahan-Nya tetap ada di dalam Dia, sehingga di dalam Kenosis Kristus tetap sebagai Allah.  Kita akan melihat tahapan yang dilalui Yesus yang tergambar dari Fil.2: 6-9.

-          Tahapan kesempurnaan kehinaan Yesus Kristus
a.       Allah menjadi manusia (masuk dalam natur manusia).  Allah yang maha tinggi, atas inisiatif dan kerelaan-Nya turun ke dalam dunia.
b.      Menerima posisi yang rendah, menjadi hamba. Ia datang bukan untuk menempati posisi tertinggi atau terbaik di antara umat manusia. Ia tidak dilahirkan di Istana raja. Ia hidup pada zaman pendudukan Romawi yang penuh kesulitan.
c.       Tunduk kepada hukum Taurat. Ia adalah pembuat hukum, namun rela untuk takluk pada hukum Taurat.
d.      Mengalami penderitaan/kesengsaraan. Ia mengalami kesusahan manusia, diperlakukan tidak adil, dihina bahkan dicambuk karena keberdosaan manusia.
e.      Di salibkan menanggung murka Allah karena dosa manusia. Yesus disalib  dan berseru: Eli, Eli Lama Sabakh tani?
f.        Mati di atas kayu salib. Terkutuklah orang yang digantung di kayu salib. Tapi justru kematianNya memberi kemenangan atas Iblis dan dosa.

-          Tahapan kesempurnaan kemuliaan Yesus Kristus
a.       Kebangkitan Yesus. Yesus bangkit dengan tubuh kemuliaan dan memberi jaminan kemenangan atas maut.
b.      Penampakan Diri. Yesus menampakkan diri selama 40 hari sebagai kesaksian bagi banyak orang.
c.       Kenaikan ke Surga. Yesus terangkat ke surge disaksikan oleh murid-murid-Nya.
d.      Duduk di sebelah kanan Allah Bapa.  Duduk di sebelah kanan adalah suatu gambaran figuratif, menunjuk pada tempat terhormat, Allah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama
e.      KedatanganNya kembali. Dia akan datang kembali sebagai hakim yang adil untuk menghakimi dunia.
         Kehinaan Yesus sungguh sempurna. Dia rela mengosongkan Diri (Kenosis) dengan penuh ketaatan, tetapi justri melalui ketaatanNya kepada kehendak Bapa, akhirnya sangat ditinggikan dan kepada-Nya dikaruniakan nama di atas segala nama (ayat 9). Yesus mengalami kemenangan total (total victory) yang bermuara pada pemuliaanNya yang sempurna, yang memang adalah milikNya sejak dari kekekalan.

3.       Tujuan Penyataan Yesus (ay. 10-11)
-          Supaya semua makhluk bertekuk lutut kepada Yesus. Tahapan yang dilalui Yesus, sangat jelas menunjukkan bahwa Ia adalah manusia sejati, tetapi juga Allah sejati yang memiliki segala kuasa, baik di surga, di bumi bahkan di bawah bumi. Sehingga dengan demikian, tidak satu makhlukpun yang tidak takluk kepada Yesus (ay.10).
-          Supaya semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Tujuan final kedatangan Yesus, supaya semua lidah (semua orang) percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, pribadi yang hidup dan kekal yang menjadi penyelamat dan raja yang kekal. Tuhan menghendaki supaya setiap orang memuliakan Allah (ay.11).

Aplikasi:
-          Setiap orang percaya harus memberi pertanggungjawaban iman tentang siapa Yesus. Hati-hatilah terhadap ajaran sesat yang terus berjuang menyangkal keillahian maupun kemanusiaan Yesus. Keyakinan iman yang kuat menjadi bekal yang kita teruskan kepada generasi kita.
-          Nasihat supaya tetap bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus. Rela berkorban dalam pelayanan, baik waktu, pikiran, tenaga, perasaan, materi dan semua dilakukan dengan kerelaan serta ketaatan pada Bapa. Orang yang mau melayani harus merendahkan diri, tidak mempersoalkan posisi atau jabatan.
-          Amanat agung belum dan tidak pernah berubah, supaya nama di atas segala nama, yaitu Yesus Kristus diberitakan sampai ke ujung bumi, sehingga banyak yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Supaya Bapa dimuliakan, ini merupakan tujuan pelayanan gereja.

Tidak ada komentar:

Perjalanan Orang Percaya

EFESUS 5 : 1-18 Hidup adalah sebuah perjalanan. Biasanya ibu-ibu senang kalau sudah ngomong tentang jalan-jalan. Pertanyaannya, d...