YESUS KRISTUS ALLAH SEJATI DAN MANUSIA SEJATI
Filipi 2: 6-11
Doktrin
atau ajaran tentang Keillahian dan Kemanusiaan Yesus Kristus merupakan inti
iman Kristen. Dalam sejarah Kekristenan, ajaran tentang Kristologi seringkali
mendapat “goncangan” yang disebut sebagai bidat. Sebut saja seperti Arianisme
yang dipelopori Arius yang menentang
keillahian Yesus, yang langsung ditolak oleh Konsili Nicea (325) dan dinyatakan
sesat. Kemudian muncul Apolinarius yang
menentang kemanusiaan Yesus yang sejati, kemudian oleh Konsili Konstantinopel
(381) dinyatakan sesat. Pada abad ke-5,
muncul Nestorius yang berpendapat bahwa Yesus memiliki 2 pribadi dan 2 natur dan
ditolak oleh konsili Efesus (431), serta Eutyches yang menyatakan bahwa Yesus
hanya memiliki 1 natur dan 1 pribadi dan kemudian ditentang oleh konsili
Chalsedon (451). Dan tentu masih banyak
ajaran-ajaran lain yang menentang Ke-Allah-an dan Kemanusiaan Yesus. Akan tetapi
apa kata Alkitab? Berikut ini, kita akan melihat tema “Yesus Kristus Allah
sejati dan Manusia sejati” dengan pembahasan sebagai berikut:
1.
Bukti-bukti Alkitab tentang
Keilahian dan Kemanusiaan Yesus.
-
Bukti
Keillahian Yesus:
a.
Pengakuan atau
Penyataan Yesus sendiri. Yesus
mengatakan sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Yoh.8:58). Istilah Aku telah ada merupakan terjemahan
ungkapan bahasa Yunani Ego Eimi (Aku
adalah). Yesus berkata: Akulah Roti Hidup, Terang dunia, Pintu, Gembala,
Kebangkitan dan Hidup, Jalan dan Kebenaran dan Hidup, Pokok Anggur (Yoh. 6:35,
8:12, 10: 9, 10:11, 11:5, 14:6, 15:5). Kemudian Yesus juga berkata: Aku dan
Bapa adalah satu (Yoh.10:30)
b.
Yesus memiliki
sifat-sifat keillahian. Yesus
bersifat kekal (Yoh.8:58, 17:5, Ibr.
13:8), maha hadir (Mat. 18:20), maha
tahu (Mat. 16:21, Luk.6:8, 11:7, Yoh.4: 29), maha kuasa (Mat. 28: 20, Mrk. 5:
11-15, Yoh. 11: 38-44).
c.
Yesus melakukan
hal-hal yang Illahi.
Yesus berkuasa mengampuni dosa (Mrk. 2:
1-12), memberi kehidupan rohani (Yoh.5: 21), membangkitkan orang mati (Yoh.
11:43), bahkan menghakimi semua orang (Yoh. 5: 22, 27).
-
Bukti
Kemanusiaan Yesus:
a.
Yesus lahir secara
manusia.
Injil Matius dan Lukas menguraikan
dengan jelas fakta kelahiran Yesus. Ia dilahirkan oleh Maria di Kota Betlehem
(Luk.2: 4-7), Ia juga disebut Anak Daud,
Anak Abraham (Mat. 1:1), dan Yusuf
menamakan Dia Yesus (Mat.1:25).
b.
Yesus bertumbuh dan
berkembang sama dengan manusia normal. Ia mengalami pertumbuhan fisik, pertumbuhan
intelektual, sosial dan spiritual (Luk. 2:52)
c.
Yesus memiliki
sifat-sifat manusiawi.
Ia mengalami keletihan fisik (Yoh.4:6), perasaaan
lapar dan haus (Mat.21:18, Yoh.4:7), merasakan kesedihan atau duka, menangis,
marah (Yoh.11:3, 35, Mark. 11:15), bahkan
Yesus mengalami penderitaan dan kematian (Yoh.19:30).
Jadi
Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa Yesus memiliki 2 natur (Allah dan manusia) dalam 1 pribadi.
Bagaimana menjelaskannya? Konsili Kalsedon (451) memberikan rumusan sebagai berikut:
Yesus di kenal dalam dua natur (manusia dan Allah). Kedua natur atau sifat
Yesus telah menyatu dalam satu Pribadi Kristus. Penyatuan kedua sifat tersebut
terjadi tidak saling melebur atau bercampur, tidak berubah, tidak saling
menghilangkan dan tidak terpisah satu sama lain. Ada perbedaan, tapi sifat
masing-masing natur tetap dipertahankan dan diam bersama-sama secara abadi
dalam satu pribadi, yaitu Pribadi kedua Allah Tritunggal.
2.
Tahapan yang dilalui
oleh Yesus (ay. 6-9)
Berdasarkan
Filipi 2: 7 muncul istilah Kenosis
dari bahasa Yunani Kenoo artinya
mengosongkan. Istilah ini sering dimengerti bahwa Kristus telah meninggalkan
keallahanNya. Namun yang benar adalah bahwa Kristus tidak pernah melepaskan
atau menanggalkan keillahian-Nya, melainkan Ia hanya meniadakan atau tidak
memperhitungkan di dalam diri-Nya seluruh reputasi dan kapasitas ilahi-Nya
sebagai Allah. Akan tetapi seluruh kepenuhan dan kapasitas ke- Allahan-Nya
tetap ada di dalam Dia, sehingga di dalam Kenosis Kristus tetap sebagai
Allah. Kita akan melihat tahapan yang
dilalui Yesus yang tergambar dari Fil.2: 6-9.
-
Tahapan
kesempurnaan kehinaan Yesus Kristus
a.
Allah
menjadi manusia (masuk dalam natur manusia).
Allah yang maha tinggi, atas inisiatif dan kerelaan-Nya turun ke dalam
dunia.
b.
Menerima
posisi yang rendah, menjadi hamba. Ia datang bukan untuk menempati posisi
tertinggi atau terbaik di antara umat manusia. Ia tidak dilahirkan di Istana
raja. Ia hidup pada zaman pendudukan Romawi yang penuh kesulitan.
c.
Tunduk
kepada hukum Taurat. Ia adalah pembuat hukum, namun rela untuk takluk pada
hukum Taurat.
d.
Mengalami
penderitaan/kesengsaraan. Ia mengalami kesusahan manusia, diperlakukan tidak adil,
dihina bahkan dicambuk karena keberdosaan manusia.
e.
Di
salibkan menanggung murka Allah karena dosa manusia. Yesus disalib dan berseru: Eli, Eli Lama Sabakh tani?
f.
Mati
di atas kayu salib. Terkutuklah orang yang digantung di kayu salib. Tapi justru
kematianNya memberi kemenangan atas Iblis dan dosa.
-
Tahapan
kesempurnaan kemuliaan Yesus Kristus
a.
Kebangkitan
Yesus. Yesus bangkit dengan tubuh kemuliaan dan memberi jaminan kemenangan atas
maut.
b.
Penampakan
Diri. Yesus menampakkan diri selama 40 hari sebagai kesaksian bagi banyak
orang.
c.
Kenaikan
ke Surga. Yesus terangkat ke surge disaksikan oleh murid-murid-Nya.
d.
Duduk
di sebelah kanan Allah Bapa. Duduk di
sebelah kanan adalah suatu gambaran figuratif, menunjuk pada tempat terhormat,
Allah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama
e.
KedatanganNya
kembali. Dia akan datang kembali sebagai hakim yang adil untuk menghakimi
dunia.
Kehinaan Yesus sungguh sempurna. Dia
rela mengosongkan Diri (Kenosis)
dengan penuh ketaatan, tetapi justri melalui ketaatanNya kepada kehendak Bapa,
akhirnya sangat ditinggikan dan kepada-Nya dikaruniakan nama di atas segala
nama (ayat 9). Yesus mengalami kemenangan total (total victory) yang bermuara pada pemuliaanNya yang sempurna, yang
memang adalah milikNya sejak dari kekekalan.
3.
Tujuan Penyataan
Yesus (ay. 10-11)
-
Supaya
semua makhluk bertekuk lutut kepada Yesus. Tahapan yang dilalui Yesus, sangat
jelas menunjukkan bahwa Ia adalah manusia sejati, tetapi juga Allah sejati yang
memiliki segala kuasa, baik di surga, di bumi bahkan di bawah bumi. Sehingga
dengan demikian, tidak satu makhlukpun yang tidak takluk kepada Yesus (ay.10).
-
Supaya
semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Tujuan final kedatangan Yesus,
supaya semua lidah (semua orang) percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, pribadi yang
hidup dan kekal yang menjadi penyelamat dan raja yang kekal. Tuhan menghendaki
supaya setiap orang memuliakan Allah (ay.11).
Aplikasi:
-
Setiap
orang percaya harus memberi pertanggungjawaban iman tentang siapa Yesus.
Hati-hatilah terhadap ajaran sesat yang terus berjuang menyangkal keillahian
maupun kemanusiaan Yesus. Keyakinan iman yang kuat menjadi bekal yang kita
teruskan kepada generasi kita.
-
Nasihat
supaya tetap bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus. Rela berkorban dalam pelayanan,
baik waktu, pikiran, tenaga, perasaan, materi dan semua dilakukan dengan
kerelaan serta ketaatan pada Bapa. Orang yang mau melayani harus merendahkan
diri, tidak mempersoalkan posisi atau jabatan.
-
Amanat
agung belum dan tidak pernah berubah, supaya nama di atas segala nama, yaitu
Yesus Kristus diberitakan sampai ke ujung bumi, sehingga banyak yang percaya
bahwa Yesus adalah Tuhan. Supaya Bapa dimuliakan, ini merupakan tujuan
pelayanan gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar