Selasa, 29 Mei 2012

Pentakosta: Pencurahan Roh Kudus


Kisah Para Rasul 2: 1-13
“Dipenuhi oleh Roh Kudus”

Untuk menuntun kita dalam penjabaran tema ini, ada beberapa pertanyaan yang akan kita perhatikan:
1.    Kapan peristiwa ini terjadi?
2.    Siapa yang dipenuhi Roh Kudus?
3.    Apa yang terjadi pada mereka?
4.    Apa tujuan Tujuan Tuhan dalam peristiwa itu?

Kapan peristiwa ini terjadi? Ayat 1 dimulai dengan kalimat, ketika tiba hari pentakosta. Jadi peristiwa pemenuhan Roh Kudus itu terjadi pada hari Pentakosta. Pentakosta berarti hari kelimapuluh, yaitu hari raya orang Yahudi (Haq hasy syavuot). Dalam Perjanjian Lama, pentakosta dirayakan  50 hari setelah paskah (Passover). Peristiwa yang sangat penting berkaitan dengan hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir. Ada dua hal yang dirayakan: pemberian hukum taurat, khususnya 10 hukum dan perayaan pengucapan syukur panen gandum (Ul.16:10). Dan biasanya pada hari raya pentakosta, ribuan orang Israel akan berkumpul di Yerusalem sebagai pusat ibadah. Tuhan menggunakan momen perayaan itu sebagai momen penggenapan janjiNya. Bahwa Yesus pernah berjanji, Aku akan memberikan seorang penolong yang lain, yaitu parakletos, Roh Kudus.  Sekarang orang Kristen merayakan pentakosta, sebagai hari pencurahan Roh Kudus, 50 hari setelah kebangkitan Yesus, sebagaiman janjiNya. Peristiwa turunnya  Roh Kudus terjadi di Yerusalem, di satu tempat sebagaimana Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem (1:4). Apakah ini di ruang atas (1:13) atau di satu tempat yang ada di Bait Allah, para penafsir berbeda pendapat.

Siapa yang dipenuhi Roh Kudus? Kalau kita memperhatikan dengan baik, semua orang yang hadir dalam peristiwa ini dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yakni kelompok orang percaya (1-4), kelompok orang-orang saleh (5-12) dan kelompok orang lain/penyindir (13). Alkitab menyatakan bahwa orang-orang percayalah yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Ay.1, semua orang-orang percaya, ini berarti bukan hanya rasul tetapi mengacu pada 1:15, kira-kira 120 orang banyaknya. Ay.4, maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Kelompok orang-orang percaya ini adalah orang-orang yang taat menantikan janji Tuhan, mereka bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama (1:14). Bagian ini jelas menyatakan bahwa kesalehan agamawi bukanlah syarat dipenuhi Roh Kudus, akan tetapi percaya kepada Yesus yang bangkit dari kematian, ini menjadi dasar seseorang didiami Roh Kudus bahkan dipenuhi Roh Kudus.

Apa yang terjadi pada hari pentakosta? Ada 2 hal, pertama: turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah. Mereka mendengar suara angin itu dengan jelas. Angin sering dipakai sebagai symbol Roh Kudus. Kedua: tampaklah lidah-lidah seperti nyala api. Api juga merupakan symbol Roh Kudus. Hal ini melambangkan kehadiran Allah yang powerful. Campbell Morgan berkata: jika kita menyatukan angin dengan api, maka hasilnya adalah kobaran api. Lalu Orang percaya mengalami kepenuhan Roh Kudus masing-masing secara pribadi dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Bukan berdasarkan kemauan mereka, tetapi berdasarkan pemberian Roh. Bahasa apa yang mereka perkatakan? Bahasa-bahasa lain (heteroglossai). Hal ini merupakan tanda ajaib yang Tuhan berikan kepada mereka. Tapi perhatikan bahwa orang-orang yang mendengar, sekalipun tidak percaya dapat mengerti apa yang mereka katakana. Jadi bukan seperti bahasa roh post modern yang tidak bisa dimengerti sama sekali.

Apa tujuan pemberian Roh Kudus? Apa penekanan pentakosta. Apakah bahasa roh? Pekabaran Injil itulah penekanan dari peristiwa ini. Perhatikan ayat 5. Waktu itu di Yerusalem diam orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Mereka mendengar dan menyaksikan peristiwa itu. Ada 15 bangsa/suku bangsa lain yang berkumpul di sana. Pemberian Roh Kudus berkaitan dengan janji Tuhan di Kis.1:8, kamu akan menjadi saksiKu. Orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus menyaksikan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (12). Salah satu penekanan pada peristiwa ini adalah berkaitan dengan tujuan misiologis. Bahwa Injil harus sampai ke seluruh bangsa, sampai ke ujung bumi. Menarik kalau kita compare dengan peristiwa Menara Babel. Menara Babel mengingatkan kita pada kesombongan manusia, dan Allah menghukum manusia dengan mengacaukan bahasa mereka, akhirnya manusia tercerai berai. Sedangkan berkat Allah pada hari Pentakosta ialah mempersatukan orang-orang percaya di dalam Roh. Di Babel orang tidak mengerti satu sama lain, pada pentakosta orang mendengar puji-pujian kepada Allah dan mereka mengerti dalam dialek mereka sendiri. Menara Babel dirancang untuk memuji manusia, tapi pentakosta untuk membawa pujian bagi Allah. Melalui pentakosta, kita dikonfirmasi secara jelas bahwa Injil adalah untuk segala bangsa. Maka pentakosta merupakan merupakan hari transformasi secara global, Tuhan menghendaki adanya perubahan pola pikir dari personal ke komunal, dari lingkunganku sampai ke ujung bumi.

Implikasi: Bagaimana reaksi manusia terhadap aksi Tuhan? Ada yang menerima, ada yang bingung, ada yang heran, ada yang tercengang, dan ada yang menyindir tidak percaya. Ada banyak orang yang saleh menjalankan agama, tapi tanpa percaya dan menerima Kristus secara pribadi, semua tidak ada artinya. Ketika seseorang mengambil keputusan secara pribadi untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka Roh Kudus akan diberikan mendiami hati orang percaya, tapi bukan hanya mendiami tapi memenuhi orang percaya. Artinya diberi kuasa untuk menjadi saksi sampai keujung bumi. Jadi dipenuhi Roh Kudus dalam bacaan kita menekankan pada karya Roh Kudus yang memperlengkapi kita dengan dunamos atau kuasa untuk memberitakan Injil Kristus. Dan sudah pasti bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus, akan berkata-kata memuji Tuhan, bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan, rendah hati dan mengucap syukur kepada Tuhan. Hidupnya dipimpin dan dikendalikan oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus maka gereja tidak hidup bahkan tidak ada. Vance Havner berkata: kita tidak akan dapat menggerakkan dunia ini dengan mengkritiknya atau menyesuaikan diri dengannya, tetapi dengan mengobarkan hidup yang dinyalakan oleh Roh Kudus di dalamnya. Ia benar, Roh Kuduslah yang menghidupkan kita dan memberi kita arah serta semangat dalam melakukan misiNya. Menjangkau dunia dengan Injil Kristus. Pertanyaannya, sudahkah saudara dipenuhi oleh Roh Kudus? Jika sudah mari kita menjadi saksi-saksi Kristus bagi dunia ini. Amin

Tidak ada komentar:

Perjalanan Orang Percaya

EFESUS 5 : 1-18 Hidup adalah sebuah perjalanan. Biasanya ibu-ibu senang kalau sudah ngomong tentang jalan-jalan. Pertanyaannya, d...