Kisah Para Rasul 2: 1-13
“Dipenuhi oleh Roh Kudus”
Untuk
menuntun kita dalam penjabaran tema ini, ada beberapa pertanyaan yang akan kita
perhatikan:
1.
Kapan
peristiwa ini terjadi?
2.
Siapa
yang dipenuhi Roh Kudus?
3.
Apa
yang terjadi pada mereka?
4.
Apa
tujuan Tujuan Tuhan dalam peristiwa itu?
Kapan peristiwa ini terjadi? Ayat 1 dimulai dengan kalimat, ketika
tiba hari pentakosta. Jadi peristiwa pemenuhan Roh Kudus itu terjadi pada hari
Pentakosta. Pentakosta berarti hari kelimapuluh, yaitu hari raya orang Yahudi (Haq hasy syavuot). Dalam Perjanjian
Lama, pentakosta dirayakan 50 hari
setelah paskah (Passover). Peristiwa
yang sangat penting berkaitan dengan hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir. Ada
dua hal yang dirayakan: pemberian hukum taurat, khususnya 10 hukum dan perayaan
pengucapan syukur panen gandum (Ul.16:10). Dan biasanya pada hari raya
pentakosta, ribuan orang Israel akan berkumpul di Yerusalem sebagai pusat
ibadah. Tuhan menggunakan momen perayaan itu sebagai momen penggenapan
janjiNya. Bahwa Yesus pernah berjanji, Aku akan memberikan seorang penolong
yang lain, yaitu parakletos, Roh Kudus.
Sekarang orang Kristen merayakan pentakosta, sebagai hari pencurahan Roh
Kudus, 50 hari setelah kebangkitan Yesus, sebagaiman janjiNya. Peristiwa
turunnya Roh Kudus terjadi di Yerusalem,
di satu tempat sebagaimana Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem (1:4).
Apakah ini di ruang atas (1:13) atau di satu tempat yang ada di Bait Allah,
para penafsir berbeda pendapat.
Siapa yang dipenuhi Roh Kudus? Kalau kita memperhatikan dengan baik,
semua orang yang hadir dalam peristiwa ini dapat diklasifikasikan dalam 3
kelompok, yakni kelompok orang percaya (1-4), kelompok orang-orang saleh (5-12)
dan kelompok orang lain/penyindir (13). Alkitab menyatakan bahwa orang-orang
percayalah yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Ay.1, semua orang-orang percaya, ini
berarti bukan hanya rasul tetapi mengacu pada 1:15, kira-kira 120 orang
banyaknya. Ay.4, maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Kelompok orang-orang
percaya ini adalah orang-orang yang taat menantikan janji Tuhan, mereka
bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama (1:14). Bagian ini jelas
menyatakan bahwa kesalehan agamawi bukanlah syarat dipenuhi Roh Kudus, akan
tetapi percaya kepada Yesus yang bangkit dari kematian, ini menjadi dasar
seseorang didiami Roh Kudus bahkan dipenuhi Roh Kudus.
Apa yang terjadi pada hari pentakosta? Ada 2 hal, pertama: turunlah dari
langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah.
Mereka mendengar suara angin itu dengan jelas. Angin sering dipakai sebagai
symbol Roh Kudus. Kedua: tampaklah lidah-lidah seperti nyala api. Api juga
merupakan symbol Roh Kudus. Hal ini melambangkan kehadiran Allah yang powerful. Campbell Morgan berkata: jika
kita menyatukan angin dengan api, maka hasilnya adalah kobaran api. Lalu Orang
percaya mengalami kepenuhan Roh Kudus masing-masing secara pribadi dan mereka
mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Bukan berdasarkan kemauan mereka,
tetapi berdasarkan pemberian Roh. Bahasa apa yang mereka perkatakan?
Bahasa-bahasa lain (heteroglossai).
Hal ini merupakan tanda ajaib yang Tuhan berikan kepada mereka. Tapi perhatikan
bahwa orang-orang yang mendengar, sekalipun tidak percaya dapat mengerti apa
yang mereka katakana. Jadi bukan seperti bahasa roh post modern yang tidak bisa
dimengerti sama sekali.
Apa tujuan pemberian Roh Kudus? Apa penekanan pentakosta. Apakah
bahasa roh? Pekabaran Injil itulah penekanan dari peristiwa ini. Perhatikan
ayat 5. Waktu itu di Yerusalem diam orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa
di bawah kolong langit. Mereka mendengar dan menyaksikan peristiwa itu. Ada 15
bangsa/suku bangsa lain yang berkumpul di sana. Pemberian Roh Kudus berkaitan
dengan janji Tuhan di Kis.1:8, kamu akan menjadi saksiKu. Orang-orang yang
dipenuhi Roh Kudus menyaksikan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah
(12). Salah satu penekanan pada peristiwa ini adalah berkaitan dengan tujuan
misiologis. Bahwa Injil harus sampai ke seluruh bangsa, sampai ke ujung bumi.
Menarik kalau kita compare dengan peristiwa Menara Babel. Menara Babel
mengingatkan kita pada kesombongan manusia, dan Allah menghukum manusia dengan
mengacaukan bahasa mereka, akhirnya manusia tercerai berai. Sedangkan berkat
Allah pada hari Pentakosta ialah mempersatukan orang-orang percaya di dalam
Roh. Di Babel orang tidak mengerti satu sama lain, pada pentakosta orang
mendengar puji-pujian kepada Allah dan mereka mengerti dalam dialek mereka
sendiri. Menara Babel dirancang untuk memuji manusia, tapi pentakosta untuk
membawa pujian bagi Allah. Melalui pentakosta, kita dikonfirmasi secara jelas
bahwa Injil adalah untuk segala bangsa. Maka pentakosta merupakan merupakan
hari transformasi secara global, Tuhan menghendaki adanya perubahan pola pikir
dari personal ke komunal, dari lingkunganku sampai ke ujung bumi.
Implikasi: Bagaimana reaksi manusia
terhadap aksi Tuhan?
Ada yang menerima, ada yang bingung, ada yang heran, ada yang tercengang, dan
ada yang menyindir tidak percaya. Ada banyak orang yang saleh menjalankan
agama, tapi tanpa percaya dan menerima Kristus secara pribadi, semua tidak ada
artinya. Ketika seseorang mengambil keputusan secara pribadi untuk menerima
Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka Roh Kudus akan diberikan mendiami
hati orang percaya, tapi bukan hanya mendiami tapi memenuhi orang percaya.
Artinya diberi kuasa untuk menjadi saksi sampai keujung bumi. Jadi dipenuhi Roh
Kudus dalam bacaan kita menekankan pada karya Roh Kudus yang memperlengkapi
kita dengan dunamos atau kuasa untuk memberitakan Injil Kristus. Dan sudah
pasti bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus, akan berkata-kata memuji Tuhan,
bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan, rendah hati dan mengucap syukur kepada
Tuhan. Hidupnya dipimpin dan dikendalikan oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus maka
gereja tidak hidup bahkan tidak ada. Vance Havner berkata: kita tidak akan
dapat menggerakkan dunia ini dengan mengkritiknya atau menyesuaikan diri dengannya,
tetapi dengan mengobarkan hidup yang dinyalakan oleh Roh Kudus di dalamnya. Ia
benar, Roh Kuduslah yang menghidupkan kita dan memberi kita arah serta semangat
dalam melakukan misiNya. Menjangkau dunia dengan Injil Kristus. Pertanyaannya,
sudahkah saudara dipenuhi oleh Roh Kudus? Jika sudah mari kita menjadi
saksi-saksi Kristus bagi dunia ini. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar