Jumat, 04 Februari 2011

Doa Nabi Habakuk

Habakuk 3: 1-2

Pendahuluan
Habakuk 2 adalah jawaban Tuhan atas pertanyaan Habakuk. Penjelasan Tuhan akan apa yang akan dilakukan-Nya membawa Habakuk kepada respon yang positif yaitu doa dengan ratapan. Pada awalnya Habakuk sulit mengerti kenyataan yang ada di sekelilingnya, mengapa semua terjadi. Tetapi kemudian respon Habakuk berubah total, karena menyadari konsep pikirannya selama ini tidak sesuai dengan pikiran Tuhan. Setelah dia mengerti firman dengan benar, cara pandangnya pun berubah. Tidak lagi kritik melulu yang muncul, tidak lagi keluhan yang berkepanjangan, tidak lagi kecurigaan-kecurigaan dan penghakiman pribadi yang muncul, tetapi doa yang penuh dengan ratapan.

Ada 3 pokok yang perlu kita perhatikan:

1. Pengertian Doa. Apa doa itu? Mengapa Habakuk berdoa? Secara umum, kita seringmengartikan doa sebagai komunikasi dengan Allah. Doa adalah nafas kehidupan rohani orang percaya. Itu benar. Tetapi doa juga adalah respon atau tanggapan kita atas firman Allah. Habakuk berdoa sebagai respon positif atas penyataan Tuhan. Habakuk semakin mengerti dan mengenal Tuhan dan juga semakin sadar diri, bahwa dia tidak mampu dan hanya Tuhan yang sanggup untuk mengubah keadaan. Manusia tidak berdaya tanpa Tuhan, kehidupan rohani akan semakin melemah tanpa doa atau hubungan pribadi dengan Tuhan. Jadi doa adalah hal mendasar untuk mengerti dan menerima kehendak Tuhan.

2. Cara Berdoa. Ada berbagai cara atau pola berdoa. Berdoa dengan suara nyaring, berdoa diam-diam sambil memukul-mukul dada, berdoa dengan bertelut, berdoa sampai membungkuk ke tanah, menadahkan tangan ke langit, melipat tangan tunduk kepala, berdoa dengan mazmur, berdoa dengan nada puisi dll. Tapi dalam hal ini, Habakuk berdoa dengan nada ratapan. Gambaran ratapan adalah gambaran ketika seseorang mengalami kepedihan yang sangat dalam. Ratapan juga biasanya dikaitkan dengan pengakuan dosa. Nuansa doa Habakuk sangat berbeda dengan Habakuk sebelumnya yang penuh dengan emosi yang meluap-luap, kejengkelan dan ketidakpuasan. Kini suasana berbeda, kini kepedihan muncul melihat bangsanya, melihat bangsa Kasdim yang jahat karena ternyata mereka akan mendapat murka Allah. Habakuk berubah sikap, sekarang dia mengerti keadilan Tuhan.

3. Isi Doa Habakuk. Ada dua hal dalam ayat 2 yang menjadi inti doa Habakuk: 1. Mengakui keberadaan Allah. 2. Mengagumi pekerjaan Tuhan. Habakuk mengakui bahwa Tuhan itu benar-benar ada dan berkuasa. Kalau kita membaca ayat-ayat selanjutnya kita akan menemukan kedahsyatan Allah yang luar biasa dinyatakan. Habakuk benar-benar percaya kepada Allah yang hidup yang mampu melakukan segala perkara. Di dalam doa, kita harus mengakui bahwa Tuhan itu punya segala kuasa yang mampu untuk mengubah kita. Bukan doa kita mengubah Tuhan, karena Tuhan tidak perlu berubah dan Dia tidak berubah. Akan tetapi kitalah yang harus berubah dan siap dikoreksi oleh Firman Tuhan.

Aplikasi: Apa tujuan kita berdoa?
- Memuliakan atau mengagungkan nama Tuhan
- Menjadikan kita semakin dekat dengan Tuhan dan taat pada FirmanNya
- Menjadikan kita semakin rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Yesaya sebagai contoh. Celakalah aku! Aku binasa, sebab aku ini seorang yang najis bibir (Yes.6:5). Pengakuannya membuat dia beroleh pegampunan dan pengurapan dari Tuhan.
- Menyelaraskan pikiran atau kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Karena itu kita berdoa, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
- Mengubah cara pandang kita, menjadikan kita juga iba terhadap orang lain yang belum mengenal Tuhan, karena mereka berada di bawah murka Tuhan. Meratapi keadaan kita, keadaan bangsa kita dan masih banyak orang yang belum percaya Tuhan, kita juga perlu berdoa bagi mereka. Amin

Tidak ada komentar:

Perjalanan Orang Percaya

EFESUS 5 : 1-18 Hidup adalah sebuah perjalanan. Biasanya ibu-ibu senang kalau sudah ngomong tentang jalan-jalan. Pertanyaannya, d...